Rabu, 04 Februari 2015

bahagiaku surga mereka & deritaku pilu mereka

Hari ini adalah hari yang berbahagia buat kita semua yang berada disini. Kebahagian akan terasa lebih lengkapap apabila kita dikelilingi oleh orang2 yang kita cintai. Berbicara tentang cinta, ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya, dan tidak akan pernah melepas cinta mereka untuk kita yaitu keluarga terutama orang tua. Keberhasilan dan perujangan yang kita capai hari ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dan dukungan serta bimbingan dari orang tua.
BAHAGIAKU  SURGA MEREKA DAN DERITAKU PILU MEREKA
Karya; dia
Aku berdiri menggunakan seragam putih abu2. Di sebuah jalan setapak yang gelap. Pandangan ku tertuju pada dua orang di kejauhan sana. Dengan senyuman yang tak asing di mataku . Dua orang yang sangat aku hargai. Dua orang yang sangat aku hormati. Aku cintai dan aku sayangi. Yaaaa… mereka ayah dan ibuku
Dengan disertai senyuman aku berjalan menuju mereka. Seiring dengan langkah terlintas dibenakku. Atas apa yang  meraka lakukan terhadap hidupku selama ini. Ibu yang telah mengandungku selama sembilan bulan. Ibu yang memperjuangkan hidup dan matinya.Hingga aku dapat lahir di dunia ini.Ibu juga yang telah merawatku. Dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
Ayah yang telah mendidiku. Ayah yang rela bekerja banting tulang. Ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat.Menikmati hidup detik demi detik. Hari demi hari bahkan tahun demi tahun
Aku adalah masa depan mereka. Yang terpancar di nyala dada mereka. Mereka tak rela jika daun2 harapan gugur Luluh menampar genggaman. Apa yang dapat aku alakukan untuk membalas mereka ?
Aku tak pernah sadar aku tak pernah mengerti  Betapa sangat susah dan berat beban yang kau pikul di bahumu ,Tapi aku tak pernah sedikitpun meneringankan beban mu, Sering aku tutup kuping nggak mau denagar nasehat mereka, Sering bangrt aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku, Sering aku melawan  jika merekatidak mengabulkan  permintaanku, Dan bahkan sering aku mengeluarkan kata- kata kasar Yang tak pantas mereka dengar dari bibirku. Dasar cerewet, kuno, kolot.
Masih pantaskah mereka menyayangiku, masih pantaskah mereka mencintaiku. Tidak, tidak pantas lagi aku mendapat semua itu. Tapi mereka selalu berusaha, mereka selalu berjuang untuk memepertahan kan kebahagiaanku. Bahkan mereka dapat tulus memaafkan kekhliafanku, bahkan mereka tetap menyebut nama keg daam setiap doa2 mereka.
Ayah, ibu. Jika kelak aku menjadi orang yang selama ini kau inginkan, apa kau masih disisiku ? apa aku bisa merawatmu sebagai mana engkau merawatku ? ayah, ibu.  Rasanya aku tak sanggup hidup tanpa adanya kau disisiku. Aku ingin selalu bersamamu ayah. Aku ingin selalu bersamamu ibu. Jika tuhan mengizinkan, aku hanya ingin hidup dan mati dalam pelukanmu. Lebih baik aku tak pernah merasakan kebahagiaan, jika kau  selalu menderita karena aku.
Ya tuhan… betapa durhakanya aku. Tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidup ku?????? Jasa mereka tiada terbalas, jasa mereka tiada terbeli, asa mereka tiada tara, jasa mereka tertulis indah di surga.
Langkah2ku terhenti di hadapan mereka kupandangi ayah dan ibuku inci demi inci. Badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk. Rambut yang dulu hitam, kini mulai memutih. Dan kulit mereka yang dulukencang kini mulai keriput. Ku tatap mata mereka yang berbinar- binarl mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru air mata bangga melihatku memakai seragam ini. Keg cium tangan mereka, ku peluk mereka sambil berkata, ayah,ibu aku tak kan bisa membalas semua yang telah ayah dan ibu berikan kepadaku. Terimakasih ayah, terimakasih ibu. Maafkan aku yang teah menyusahkan hidup ayah dan ibu. Aku sayang ayah dan ibu sampai hembusan akhir nafasku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar