Rabu, 04 Februari 2015

baju baru buat Vya


                         hari ini papa dan mama vya akan pergi ke surabaya, vya sangat sedih karna papa dan mamanya pergi selama satu minggu sedangkan ulang tahun vya minggu depan, " apa tidak bisa di tunda pa,ma perginya ", tanya vya, " tidak sayang ", jawab mama vya, " kamu minta oleh2 apa vy ?",tanya papa vya, "gak da vya gak mau apa2", jawab vya dengan wajah cemberut. tidak beberapa lama orang tua vya pun pergi.
                          Hari berganti hari, waktu yang di tunggu pun sudah tiba, hari ini adalah tepatnya vya berumur 11 tahun namun di hari yang berbahagia ini papa dan mama vya tidak ada di rumah kegembiraan vya kini menjadi kesedihan karena hari ini adalah hari pertama kali papa dan mama vya tidak ada di sisinya pada saat ulang tahunya. vya menangis tiada henti di dalam kamarnya hingga ia ketiduran. Hari sudah pagi dan vya pun terbangun dari tidurnya namun vya sangat terkejut karena ia berada di taman depan rumah, vya bingung  dan tanpa berfikir panjang vya langsung lari kedalam rumah, dan ketika vya membuka pintu yang membuka pintunya adalah nenek dan kakek vya, ia bertanya- tanya di dalam hati kenapa ada kakek dan nenek di sini padahal mereka tinggal di surabaya, tanpa berfikir lagi, vya langsung menuju kamar mandi untuk memcuci muka ketika vya mau membuka pintu kamar mandi ternyata papa vya keluar dari kamar mandi, "papa ?"..... "kamu sudah bangun sayang"! "kapan papa pulang?" "sudah mandi dulu sana nanti kita ceritakan.
                    setelah selesai mandi vya menuju kamarnya untuk ganti baju, tiba2 ketika ia membuka pintu, di dalam kamarnya ada kue ulang tahun dan juga nenek dan kakek dan tidak ketinggalan mama dan papa vya pun di dalamnya, vya senang sekali dan ingin langsung memeluk mamanya, tapi mamanya menolak, vya pun kecewa dan ia langsung menuju lemari untuk mengambil baju, setelah membuka lemari vya terkejut karna semua baju yang ada dalam lemari vya tidak ada hanya satu yang tersisa vya memandangi baju itu dengan teliti karena baju yang ada di dlam lemarinya itu bukan miliknya, lalu vya ingat baju itu pernah ia lihat pada saat ia ke surabaya 3 tahun yang lalu, "sudah ingat sayang ? "tanya mama vya, "mama yang membelinya ?", tanya vya, "sesuai dengan janji mama, mama akan membelikan baju itu ketika kamu berumur 11 tahun", "mama................vya kira mama sudah tidak peduli lagi dengan vya,maafin vya ya ma, karena vya berfikir buruk tentang mama", "ia sayang, tidak munkin mama melupakan anak mama sendiri", mereka pun berpelukan dan tidak beberapa lama mereka merayakan ulang tahun vya di dalam kamar bersama nenek dan kakek.


bahagiaku surga mereka & deritaku pilu mereka

Hari ini adalah hari yang berbahagia buat kita semua yang berada disini. Kebahagian akan terasa lebih lengkapap apabila kita dikelilingi oleh orang2 yang kita cintai. Berbicara tentang cinta, ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya, dan tidak akan pernah melepas cinta mereka untuk kita yaitu keluarga terutama orang tua. Keberhasilan dan perujangan yang kita capai hari ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dan dukungan serta bimbingan dari orang tua.
BAHAGIAKU  SURGA MEREKA DAN DERITAKU PILU MEREKA
Karya; dia
Aku berdiri menggunakan seragam putih abu2. Di sebuah jalan setapak yang gelap. Pandangan ku tertuju pada dua orang di kejauhan sana. Dengan senyuman yang tak asing di mataku . Dua orang yang sangat aku hargai. Dua orang yang sangat aku hormati. Aku cintai dan aku sayangi. Yaaaa… mereka ayah dan ibuku
Dengan disertai senyuman aku berjalan menuju mereka. Seiring dengan langkah terlintas dibenakku. Atas apa yang  meraka lakukan terhadap hidupku selama ini. Ibu yang telah mengandungku selama sembilan bulan. Ibu yang memperjuangkan hidup dan matinya.Hingga aku dapat lahir di dunia ini.Ibu juga yang telah merawatku. Dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
Ayah yang telah mendidiku. Ayah yang rela bekerja banting tulang. Ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat.Menikmati hidup detik demi detik. Hari demi hari bahkan tahun demi tahun
Aku adalah masa depan mereka. Yang terpancar di nyala dada mereka. Mereka tak rela jika daun2 harapan gugur Luluh menampar genggaman. Apa yang dapat aku alakukan untuk membalas mereka ?
Aku tak pernah sadar aku tak pernah mengerti  Betapa sangat susah dan berat beban yang kau pikul di bahumu ,Tapi aku tak pernah sedikitpun meneringankan beban mu, Sering aku tutup kuping nggak mau denagar nasehat mereka, Sering bangrt aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku, Sering aku melawan  jika merekatidak mengabulkan  permintaanku, Dan bahkan sering aku mengeluarkan kata- kata kasar Yang tak pantas mereka dengar dari bibirku. Dasar cerewet, kuno, kolot.
Masih pantaskah mereka menyayangiku, masih pantaskah mereka mencintaiku. Tidak, tidak pantas lagi aku mendapat semua itu. Tapi mereka selalu berusaha, mereka selalu berjuang untuk memepertahan kan kebahagiaanku. Bahkan mereka dapat tulus memaafkan kekhliafanku, bahkan mereka tetap menyebut nama keg daam setiap doa2 mereka.
Ayah, ibu. Jika kelak aku menjadi orang yang selama ini kau inginkan, apa kau masih disisiku ? apa aku bisa merawatmu sebagai mana engkau merawatku ? ayah, ibu.  Rasanya aku tak sanggup hidup tanpa adanya kau disisiku. Aku ingin selalu bersamamu ayah. Aku ingin selalu bersamamu ibu. Jika tuhan mengizinkan, aku hanya ingin hidup dan mati dalam pelukanmu. Lebih baik aku tak pernah merasakan kebahagiaan, jika kau  selalu menderita karena aku.
Ya tuhan… betapa durhakanya aku. Tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidup ku?????? Jasa mereka tiada terbalas, jasa mereka tiada terbeli, asa mereka tiada tara, jasa mereka tertulis indah di surga.
Langkah2ku terhenti di hadapan mereka kupandangi ayah dan ibuku inci demi inci. Badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk. Rambut yang dulu hitam, kini mulai memutih. Dan kulit mereka yang dulukencang kini mulai keriput. Ku tatap mata mereka yang berbinar- binarl mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru air mata bangga melihatku memakai seragam ini. Keg cium tangan mereka, ku peluk mereka sambil berkata, ayah,ibu aku tak kan bisa membalas semua yang telah ayah dan ibu berikan kepadaku. Terimakasih ayah, terimakasih ibu. Maafkan aku yang teah menyusahkan hidup ayah dan ibu. Aku sayang ayah dan ibu sampai hembusan akhir nafasku.



Selasa, 03 Februari 2015

ibu


SEMBILAN BULAN AKU BERADA DALAM KANDUNGAN MU
TAK KUSANGKA Ku TUMBUH DEWASA KARENAMU
IBU…………….
SAAT KU KECIL ENGKAU MEMBELAIKU
DENGAN KASSIH DAN SAYANG MU
ENGKAU MERAWAT KU PENUH RASA SABAR
ENGKAU MEMBERI SEGALA APA YANG AKU INGINKAN
IBU……………..
DI SAAT SEMUA ORANG TERTIDUR LELAP
ENGKAU TERBANGUN KARENA TANGISKU
DISAAT ORANG MULAI ISTIRAHAT
ENGKAU TAK PERNAH MENGELUH UNTUK MENYUSUI KU
IBU……………..
KINI KEG TLAH TUMBUH BESAR
NAMUN KASIH DAN SAYANG MU TAK PERNAH HILANG
BAGAI MENTARI YANG SELALU BERSINAR
IBU…………….
APA YANG DAPAT KEG BERI UNTUK MEMBALAS SEGALA KEBAIKAN MU
LANGIT DAN BUMI PUN TAK CUKUP UNTUK MEMBALAS BUDI MU
HANYA DOA YANG DAPAT KUSANGGAKAN PADAMU

oalahh sob!!


Aku berusaha tidak menghampirinya, bahkan menatap maupun menyapanya. Begitu juga dia, tetap bertahan untuk tidak memperdulikanku sama sekali. Kejadian tersebut bermula selepas pulang sekolah. Seperti biasa, aku selalu menunggu dia pulang meskipun rumah kami saling berjauhan. Ketika dia keluar kelas duluan, dia juga sering menungu aku. Tapi anehnya, hari itu dia tidak menunggu aku. “lhoo, si kawan kemana?” gumam ku dalam hati. “lit, boyke mana?” aku bertanya ke erlita yang juga satu genk dengan kami, ya genk BGG yang berdiri pada tanggal 17 agustus, cieeeee harii kemerdekaan yayayaya….. sstttt kembali ke boyke. “aku gak tahu can, dia tiba – tiba keluar cemberut aja” jawab erlita dengan gaya kamsenya. “oh, kumat tu anak lit..padahal tadi baik ajanya dia, houmm”. Cerita ku ke lita. “iya tuh can, tadi dia ada slek di kelas, jadi begitu dehh”‼. “ohh ya udah, aku duluan ya lit‼ pamitku untuk pulang. “iya can, titi ddddddddjjjjj yaa‼” jawab lita.
Aku melaju membawa motorku menuju arah pulang, ternyata boyke tepat berada di depanku. Ku langsung melajukan motorku mendekati motornya. “hayyy boyyy‼ nape luu, mecucut aja” sapaku dengan penuh candaan. Ehh ternyata dia tidak merespon, malah dia menambah laju motornya meninggalkan ku. Sesampainya dirumah aku mengambil handphone ku, dan memulai hendak sms dia. “boy, nape lu tadi diam aja. Salah ku apa?” aku memulai percakapan di sms. 5 menit aku menunggu tidak ada balasan sama sekali. Aku mulai sms lagi, “wooyy, napa sihh luhh tiba – tiba diam gitu? Ya udah lah kalo gitu gak dalagi persahabatan, gak ada lagi BGG, kita bubarr. Agap aja gak pernah ada semua, kita berteman aja biasa.” Aku mulai sms dengan begitu. Tak lama beberapa kemudian dia membalas sms ku, “iya”. dengan singkatnya dia membalas sms ku yang begitu panjang hanya dengan tiga huruf. Ingin rasany aku melempar di dengan hp ku, tapi sayang hp ku Cuma satu dan harganya 250 brooo‼!. Sstt. Padahal aku sms begitu, biar luluh hatinya. Ehhhh malah tambah buat jengkel.
Malamnya, seperti biasa aku duduk di depan TV menonton film kesukaanku “jewel in the palace”. Aku sangat konsentrasi dengan tontonanku sehingga tak tahu hp ku sudah bebunyi dari tadi. Setelah film tersebut jeda iklan, aku membuka hp ku, dan ternyata ada dua panggilan tak terjawab dan satu pesan. Setelah aku buka, ternyata itu boyke dia mengirim pesan sms ke hp ku “chan, maaf ya aku tadi bersikap seperti itu. Kamu tahukan kalau aku marah sama satu orang, pasti semua kena”. Tapi aku tidak mempedulikan sms itu, karena film tontonan rutinitas aku sudah di mulai. Keesokan harinya, dia sangat dingin terhadapku. Dan begitu juga aku, tak mahu kalah dengan dia. Gengsi donggg kalau gua sapa duluann houmm.. satu harian di sekolah aku tidak menatapnya. Aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk mempertahankan semuanya, #dramatis banget‼‼xixixi. Ketika pulang sekolah, aku sma sekali tidak melihat dia, hampa sihhh……………….tapi gak rela kalo nyari nyari dia…. Houmm… sesampainya di rumah aku berusaha tidak memegang hp, tapi apalah daya, aku hanya manusia biasa yan tak sanggup apa – apa … huhuhuhuhuhu.. akupun mulai mengambi hp ku dan menghilangkan segala gengsiku untuk sms dia. “boy, kenapa sihh loo tadi gak ada sapa gua”‼ sedih tauu‼”. Aku memulai membuka percakapan di sms. Beberapa saat kemudian dia membalasnya, “can, kamunya tidak nyapa aku duluan. Padahal, aku berharap kamu nyapa aku di sekolah tadi!” jawab dia. “ooooaaalaaaahhhh sobbbb………..aku juga berharap kamu nyapa aku duluan hahahah!” aku membalasnya dengan sangat senang. Keesokan harinya kami bertemu dan saling tertawa satu sama lain. Kami bercerita kejadian kemarin dengan gelak tawa dan canda bersama para selir-selir raja, hahaha maksud gua BGG.. kini kami sudah bersama lagi, berteman seperti biasa lagi. Kami tahu bahwa keegoisan bukan memecahkan suatu masalah. Tapi, malah menambah masalah.

Senin, 02 Februari 2015

hanya diam

.Aku tak tahu entah berapa lama ibu ku berada dalam kamar ku, dia memandangiku dan tersenyum indah. "sudah berapa lama ibu disitu" aku bertanya kepada ibuku, ibuku hanya diam dan tersenyum tanpa mengeluarkan sedikit suara. Aku berbalik dan menuju arah di mana ibuku berada.Lagi2 dia hanya tersenyum dan terus memandangiku. "ibu, aku pergi sekolah dulu ya !" aku berpamitan dan mencium pipi ibuku, tetapi dia hanya diam dan tersenyum. Aku berlalu pergi dari kamarku menuju tempat dimana motorku berada.Kurang lebih pukul 14.15, aku pulang dari sekolah, aku tidak mau pergi kemana - mana setelah pulang sekolah. Rasanya aku ingin memeluk ibuku sesampainya di rumah nanti.Setelah sampai rumah aku membuka pintu dan mengucap salam. Namun, tiada satupun suara yang aku dengar menjawab salamku. Aku langsung menuju ke kamarku. Dan aku lihat ibu masih di kamarku dan ia memandangiku dengansenyuman yang sangat indah bagiku. Aku berlari menujunya dan tak tahan lagi air mataku membanjiri pipiku. Ku peluk ibuku erat2, seakan akan aku tidak ingin berpisah denganya. Namun, semua itu tak akan pernah lagi ada. Ibuku sudah pergi meninggalkan aku, ayah ku, dan 3 adik ku. Sudah 2 tahun ibu tiada, namun hati ini mengatakan bahwa ibu akan kembali bersamaku dan adik2 ku. Aku masih memeluk erat ibuku, dan ku pandangi wajahnya begitu sejuk di dalam hatiku , "ibu, kenapa secepat itu ibu pergi meninggalkan ku, dan adik2 ku yang masih sangat membutuhkan mu", untuk ke sekian kalinya airmataku jatuh di foto ibuku yang hanya diam dan tersenyum memandangiku.